Namaku KALISARI aku terletak di kecamatan CILONGOK
kabupaten BANYUMAS - JAWA TENGAH. Luasku 204,355 ha
Terbagi menjadi 2 dusun,4 RW,27 RT. Tinggiku 220 meterdari
permukaan air laut
, aku memiliki 1284 KK dari 5022jiwa. / data Des 2010.
Terletak di 17 km sebelah barat ibu kota kabupaten, hidup di kaki
gunung Slamet membuat tanahku subur untuk pertanian,
peternakan, juga cukup air tuk perikanan.
Aku sangat majemuk ada yg menjadi buruh,tani,polri/tni,pns,dll
dengan mayoritas sebagai pedagang/pengrajin TAHU kadang ada
juga yg menyebut aku ‘’ desa pengeTAHUan’’ hingga bisa menyerap
1025 tenaga kerja dengan kebutuhan kedelai sekitar 7500kg
setiap harinya.
Dari 312 pengrajin TAHU yang berjualan menyebar di
pasar tradisional se wilayah eks karisidenan banyumas bahkan ada
yang sampai ke daerah ketanggungan brebes, balapulang slawi.
Tetapi dengan banyaknya pengrajin TAHU, sungai di wilayahku
menjadi kotor dan rusak karena melimpahnya LIMBAH CAIR
industri tahu.
Gbr. Sungai yg tercemar.
Itu salah satu permasalahan yg tengah aku hadapi selain bahan
baku “kedelai” yang selalu tergantung kepada OBAMA (USA).
Ironis sekali yang katanya NKRI adalah Negara agraris tapi
nyatanya bahan baku TAHU & TEMPE yang menjadi makanan
setiap hari orang miskin sampai orang kaya belom bisa lepas impor.
Tapi kata syukur ALHAMDULILLAH kami ucapkan di 20o9 karena
Pemerintah Melalui RISTEK & BPPT jakarta
Mengalokasikan anggaran untuk menangani limbah cair industri
Tahu dengan hasil yang sangat bermanfaat buat lingkungan dan
Sebagian masyarakat,
Gbr. Bantuan RISTEK 1
Foto di atas adalah hasil kerja yang luar biasa dari pakar di
Bidang lingkungan dan energi yang mengolah limbah cair dari 13
UKM atau sekitar 5000 liter setiap harinya.
hingga bisa menghasilkan BIOGAZ
Yang dapat di pakai untuk 21 rumah tangga sekitar IPAL, tanpa
Harus membeli LPG untuk memasak.
Gbr. Foto kompor biogaz
Tak mau ketinggalan pemerintah kabupaten melalui BLH (Badan
Lingkungan Hidup), juga membangun hal yang sama dengan
Kapasitas produksi 125 kg kedelai setiap hari dari 4 UKM yang
Di bangun dalam wilayah kadus 2 di tahun yang sama.
Namun sampai dengan catatan ini kami buat (Des 2010) IPAL
Belum bisa menghasilkan gaz yg di harapkan masyarakat.
Gbr. IPAL bantuan BLH kab.
Tahun 2010 Bpk Bibit Waluyo (gubernur) melalui Dinas Energi
Sumber Daya Mineral (ESDM) Prov. Jawa Tengah
juga membantu mengatasi permasalahan lingkungan desa
Kalisari dengan membangun 2 Unit IPAL dan alhamdulillah selesai,
Juga sudah bisa bermanfaat untuk 4 rumah tangga sekitar IPAL.
Gaz yang di hasilkan sebetulnya mampu untuk menambah
Pemanfaat, namun karena anggaran yang terbatas pemerintah
Berharap masyarakat untuk ber Swadaya, dengan prioritas UKM
yang di ambil LIMBAH nya.
Pertengahan bulan Agustus 2010 Kementerian Riset dan Teknologi
(RISTEK) dan BPPT jkt kembali membangun 1 unit lagi dengan
Kapasitas produksi 320 kg kedelai dari 7 UKM atau sekitar 2000
liter limbah cair setiap harinya.
Hasil BIOGAZ nya sudah bisa di manfaatkan oleh 9 rmh tangga
Dan masih memungkinkan untuk bertambah pemanfaatnya.
Gbr. Foto IPAL dari RISTEK & BPPT ke 2.
Adalah sebuah cerita singkat dari DESA pengeTAHUan,
(KALISARI)
Yang masih sangat BERHARAP penuh kepada pemerintah pusat,
Provinsi dan kabupaten atau pihak lain yang peduli LINGKUNGAN
Juga ENERGI TERBARUKAN untuk menyelamatkan bumi dan
Semoga dapat mewujudkan mimpi kami menjadi DESA MANDIRI
ENERGI,.........amin ya robbal’alamin.
Copyright © KALISARI DESAKU. All rights reserved.
Blogger template created by Templates Block
Methods to Earn
2 komentar:
pak, niki Tiara. wonten tugas tentang Asal-Usul Desa KAlisari. Pak Bowo kagungan dokumen'e nopo mboten? matur nuwun
assalamualaikum pak
saya randy dr ITB dan sangat tertarik dengan IPAL yang ada di Desa Kalisari sana dan ingin melakukan kunjungan studi ke sana
bisa saya minta no kontak kantor desa di sana pak?
Posting Komentar